Nilai- Nilai Pendidikan Islam Dalam Budaya Tari Gandai Adat Pekal Desa Pagardin Kecamatan Ulok Kupai Kabupaten Bengkulu Utara
10.58569/jies.v2i1.662
DOI:
https://doi.org/10.58569/jies.v2i1.662Keywords:
Kata kunci: Nilai-Nilai Pendidikan Islam, Budaya Tari Gandai Adat Pekal, Desa Pagardin Kecamatan Ulok Kupai Kabupaten Bengkulu UtaraAbstract
ABSTRAK
Setiap suku bangsa memiliki seni tradisi yang khas dan unik yang berbeda dengan suku lainnya, termasuk bangsa indonesia yang terdiri dari banyak suku bangsa dengan aneka seni tradisi berupa tari, lagu, teater, pantun dan lainnya. Masalah yang diangkat dalam penelitian ini adalah perbedaan pendapat antara yang berhijab dan tidak memakai hijab dalam Tari Gandai Adat Pekal Desa Pagardin Kecamatan Ulok Kupai Kabupaten Bengkulu Utara. Jenis penelitian ini menggunakan Field research yaitu dengan menggunaka data deskriptif berupa ucapan atau tertulis dan perilaku orang-orang yang di amati. Dalam penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif adalah suatu penelitian yang ditujukan untuk mendeskripsikan dan menganalisi penomena, peristiwa, aktifitas sosial, sikap, kepercayaan, persepsi, pemikiran seseorang secara individu maupun kelompok. Adapun Nilai-nilai pendidikan islam yang terdapat dalam pelaksanaan tari gandai adat pekal adalah nilai aqidah dan akhlak. Begitupun Pemahaman pemudi Desa Pagardin tentang menggunakan hijab yang sesuai dengan ajaran islam dan hukum membuka hujab, jika dibicarakan tentang hukum membuka hijab tentu saja banyak yang sudah paham dengan hal itu, di dalam ajaran islam pun dilarang bagi kaum wanita membuka hijab. Akan tetapi Dalam pelaksanaan tari gandai adat pekal ini menimbulkan adanya perbedaan pendapat, Seperti yang telah kita ketahui dalam agama islam itu keluar saja dari rumah seorang perempuan harus menggunakan hijab, sedangkan adat istiadat nenek moyang tidak boleh berhijab supaya mereka memakai sanggul besar saat tari gandai adat pekal berlangsung.
Kata kunci: Nilai-Nilai Pendidikan Islam, Budaya Tari Gandai Adat Pekal, Desa Pagardin Kecamatan Ulok Kupai Kabupaten Bengkulu Utara
ABSTRAC
Each ethnic group has a distinctive and unique traditional art that is different from other tribes, including the Indonesian nation which consists of many ethnic groups with various traditional arts in the form of dance, song, theater, pantun and others. The problem raised in this study is the difference of opinion between those who wear the hijab and those who do not wear the hijab in the Gandai Adat Pekal Dance, Pagardin Village, Ulok Kupai District, North Bengkulu Regency. This type of research uses Field research, namely by using descriptive data in the form of speech or writing and the behavior of the people being observed. In this study using qualitative research is a study aimed at describing and analyzing phenomena, events, social activities, attitudes, beliefs, perceptions, thoughts of a person individually or in groups. The values of Islamic education contained in the implementation of the gandai adat pekal dance are the values of aqidah and morals. Likewise, the understanding of the young women of Pagardin Village about using the hijab is in accordance with Islamic teachings and the law of opening the hijab. However, in the implementation of the gandai adat pekal dance, there is a difference of opinion. As we know, in the Islamic religion, just leaving the house, a woman must wear a hijab, while the customs of the ancestors were not allowed to wear the hijab, so they wear a big bun during the adat gandai dance. the season is going on.
Keywords: Islamic Education Values, Pekal Adat Gandai Dance Culture, Pagardin Village, Ulok Kupai District, North Bengkulu Regency