Pengembangan Religious Culture Melalui Habitual Curiculum Dalam Menciptakan Siswa Siswi Yang Memiliki Karakter Islami
DOI 10.58569/jies.v2i2.748
DOI:
https://doi.org/10.58569/jies.v2i2.748Keywords:
Pengembangan, Culture, Religious, Habitual Curriculum , Karakter IslamAbstract
Penelitian ini dilatar belakangi oleh Krisis akhlak yang terjadi pada siswa siswi pasca terjadinya global virus corona yang terjadi pada tahun 2019-2022. Oleh karena itu banyak sekolah yang memerlukan pengembangan habitual curriculum yang harus disesuaikan dengan krisis tersebut. Tujuannya adalah agar siswa siswi dapat terlepas dari pembiasaan negative yang terjadi karena pengaruh HP Ketika mereka menjalani proses pembelajaran e-learning dari rumah.
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan Pengaruh Habitual Curriculum (HC) dalam pembinaan akhlak karimah peserta didik di SMPIT Assalaamah Cakung Jakarta. Kajian ini dilatarbelakangi oleh pentingnya peran sekolah dalam mewujudkan peserta didik yang cerdas secara IQ, EQ, dan SQ.
Jenis penelitian yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif. Prosedur pengumpulan data yang digunakan menggunakan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Dari hasil pengamatan yang dilakukan, Pengaruh Habitual Curriculum dalam pembinaan akhlak karimah peserta didik telah berjalan dengan baik dan tidak ada kendala berarti. Kegiatan ini bertujuan agar peserta didik terbiasa melaksanakan ibadah dan dapat membina akhlak peserta didik. Kegiatan dalam program Habitual Curriculum terdiri atas Murojaah al Qur’an, Muroqobah al Qur’an, Pembiasaan 2 bahasa, Ikrar dan Doa, Sholat Dhuha, Sholat zhuhur dan ashar berjamaah, yang dipandu oleh guru piket dan guru pendamping. Secara keseluruhan kegiatan ini berhasil membiasakan ibadah peserta didik, namun untuk pembinaan akhlak lebih didominasi oleh faktor perhatian dan pola asuh orangtua dan lingkungan peserta didik.
Saran penulis adalah Tim kurikulum bersama kesiswaan selalu mengupgrade program program kesiswaan sesuai dengan kebutuhan siswa-siswi dalam segi pembiasaan sehari hari, agar karakter yang terbentuk sesuai dengan nilai-nilai keislaman serta dapat menjadi habit yang baik Ketika siswa-siswi berada disekolah maupun diluar sekolah. Penulis berharap culture religi yang dikembangkan di SMPIT Assalaamah akan menjadi budaya yang baik dan dapat di contoh oleh sekolah sekolah lainnya.