Legal Implications of Coercive Success fee Requests by Attorneys with Promises of Victory Prior to Case Resolution

Authors

  • Laurentius Ervin Ricky Pramudita Fakultas Hukum Universitas Katolik Darma Cendika, Surabaya, Indonesia.
  • Retno Dewi Pulung Sari Fakultas Hukum Universitas Katolik Darma Cendika, Surabaya, Indonesia.

Keywords:

Advocate, Code of Ethics, Law Enforcement Officer, Success fee

Abstract

This research examines the implications of forcible success fee requests by advocates who promise victory to clients before the completion of the work. The main focus of this research is the legal impact on advocates who carry out this practice, as well as how this relates to the advocate's code of ethics. The research method applied is normative research, which collects data through primary and secondary legal materials obtained from literature studies. The analysis results show a shift reflecting the degradation of advocates' social responsibility in providing non-commercial legal aid, as it is now considered a professional profession to earn income. Success fees, additional fees paid by the client if the advocate wins the case, should be paid after the settlement. However, promising a win before a case settlement violates the advocate's code of ethics, as the advocate does not have the authority to guarantee a win for the client.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Feliks, D., Khasanah, D. R. A. U., Apriandhini, M., Jolly, R., Pongantung, & ZulhidAyat, M. (2024). Hak dan Kewajiban Advokat dalam Pendampingan Hukum bagi Klien Menurut Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2003 Hak dan Kewajiban Advokat dalam Pendampingan Hukum bagi Klien Menurut Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2003. Jurnal Kolaboratif Sains, 7(4), 1443–1450. https://doi.org/10.56338/jks.v7i4.3812

Republik Indonesia. Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2003 tentang Advokat (2003).

Ahmatnijar, Kurniawan, P., Harahap, R. P., Fajri, R., & Ritonga, A. R. (2024). Advokad Dalam Pendampingan Hukum Klien Di Indonesia. Yogyakarta: Semesta Aksara.

Armono, Y. W. (2023). Perjanjian Advokasi Antara Advokat Dengan Klien Dan Penentuan Besaran Honorarium. Justicia Journal, 12(1), 76–93. https://doi.org/10.32492/jj.v12i1.12106

Ariesandy, C. A. P., Saifulloh, M. S. Y., Putri, N. A., Mufidah, N. A., Wulandari, S., Burika, Y., & Rifqi, M. J. (2022). Penelantaran Klien Oleh Advokat: Melanggar Etika Profesi? Ma’mal: Jurnal Laboratorium Syariah dan Hukum, 3(6), 507–528. https://doi.org/10.15642/mal.v3i6.139

Muhaimin. (2020). Metode Penelitian Hukum. Mataram - NTB: Mataram University Press.

Hamdani. (2024). Pandangan Hukum Terhadap Profesi Advokad Dalam Segi Hukum Islam dan Hukum Positif. Jurnal Review Pendidikan dan Pengajara, 7(1), 1310–1324. https://doi.org/10.31004/jrpp.v7i1.25146

Fazriah, D., Imas, ;, Nurasri, Y., Mezy, ;, Setiawan, A., Azhari, N., … Fitriani, N. (2023). Hubungan Kebebasan dan Tanggung Jawab dalam Profesi Advokat. Das Sollen: Jurnal Kajian Kontemporer Hukum Dan Masyarakat, 1(01), 1–25. https://doi.org/10.11111/dassollen.xxxxxxx

Baihaqi, R., Dihati, H., Lubis, F., Negeri, U. I., Utara, S., William, J., … Serdang, K. D. (2023). Peran dan Fungsi Advokat sebagai Penegak Hukum. Journal on Education, 05(02), 3958–3969. Retrieved from https://jonedu.org/index.php/joe/article/view/1084

Kinanty, D., Putri, P. A., & Lubis, F. (2023). Peranan Advokat Dalam Pemberian Bantuan Hukum kepada Orang yang Tidak Mampu Berdasarkan UU No 16 Tahun 2011 tentang Bantuan Hukum. As-Syar’i: Jurnal Bimbingan &Konseling Keluarga, 5(2). http://dx.doi.org/10.47467/as.v5i2.2695

Sinaga, J. P. (2020). Penyelesaian Wanprestasi Dalam Perjanjian Pemberian Succes Fee Antara Advokat Dengan Klien Di Kota Pekanbaru. Universitas Lancang Kuning. Retrieved from https://repository.unilak.ac.id/id/eprint/3322

Marbun, E. C. A. (2022). Mengkaji Kepastian Hukum Dan Perlindungan Hukum Terhadap Investasi Di Indonesia Melalui Lembaga Perizinan Online Single Submission (OSS). Dharmasisya: Jurnal Program Magister Hukum Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2(3), 1243–1256. Retrieved from https://scholarhub.ui.ac.id/dharmasisya/vol1/iss4/8?utm_source=scholarhub.ui.ac.id%2Fdharmasisya%2Fvol1%2Fiss4%2F8&utm_medium=PDF&utm_campaign=PDFCoverPages

Pradiva, I. G. N. B., & Hariyanto, D. R. S. (2022). Perluasan Asas Legalitas Dalam Rkuhp Sebagai Upaya Pembaharuan Hukum Pidana Indonesia. Kertha Semaya : Journal Ilmu Hukum, 10(8), 1766. https://doi.org/10.24843/ks.2022.v10.i08.p05

Zahril, M. (2024). Tinjauan Yuridis Terhadap Peran Dalam Penyelesaian Perkara Perdata. Borneo Law Review, 3(1), 73–95. https://doi.org/10.35334/bolrev.v3i1.1014

Nardo, L. (2023). Pertanggungjawaban Kode Etik Advokat Terhadap Pelanggaran Yang Dilakukan Oleh Advokat. Jurnal Ilmiah Publika, 11(1), 143. https://doi.org/10.33603/publika.v11i1.8214

Utami, R. A., Ramadani, S., & Lubis, F. (2023). Tanggung Jawab Profesi Advokat Dalam Pendampingan Hukum Perkara Pidana terhadap Klien. El-Mujtama: Jurnal Pengabdian Masyarakat, 3(3), 722–736. https://doi.org/10.47467/elmujtama.v3i3.2930

Risdalina. (2019). Hubungan Antara Advokat Dengan Klien Dalam Penegakan Hukum Perdata. Jurnal Ilmiah “Advokasi,” 7(1), 7. https://doi.org/10.36987/jiad.v7i1.241

Armono, Y. W. (2014). Pelaksanaan Perjanjian Advokasi antara Advokat dengan Klien dan Penentuan Besaran Fee Advokat. Rechstaat: Jurnal Ilmu Hukum, 8(1), 1–23. Retrieved from https://ejournal.unsa.ac.id/index.php/rechstaat/article/view/16/16

Rambe, E. S. D., & Mintarsih, M. (2024). Misconduct in The Judicial Process: Advocates as Bribery Offenders. UNISKA LAW REVIEW, (5)1, 32-62. Retrieved from https://ejournal.uniska-kediri.ac.id/index.php/SJ/article/view/5809

Republik Indonesia. Kitab Undang-Undang Hukum Perdata.

Komite Kerja Advokat Indonesia. Kode Etik Advokat Indonesia (KEAI)

Published

2024-08-31

How to Cite

[1]
L. E. R. Pramudita and R. D. P. Sari, “Legal Implications of Coercive Success fee Requests by Attorneys with Promises of Victory Prior to Case Resolution”, Reformasi Hukum, vol. 28, no. 2, pp. 102–112, Aug. 2024.