Restrukturalisasi Mahkamah Kehormatan Dewan berbasis Proporsional dan Independen di Indonesia: Studi Banding Komisi Etik Indonesia-Amerika
Reform for Formation of a Proportional and Independent Legislative Ethics Committee in Indonesia: A Comparative Study of Indonesian-American Ethics Commissions
DOI:
https://doi.org/10.46257/jrh.v27i3.677Keywords:
Etika Legislatif, Independen, Komisi Etika Legislatif, ProporsionalAbstract
Berbagai problematika mengenai etika legislatif yang muncul di Dewan Perwakilan Rakyat Indonesia (DPR-RI) menunjukkan ketidakefektifan Mahkamah Kehormatan Dewan Perwakilan Rakyat Indonesia (MKD-RI) sebagai komisi etika legislatif lembaga tersebut. Artikel ini bertujuan membentuk rumusan reformasi untuk kelembagaan komisi etika legislatif di Indonesia yang independen dan proporsional. Studi ini menggunakan metode normatif melalui pendekatan komparatif antara Mahkamah Kehormatan DPR-RI dengan House of Representative Commision On Ethic Amerika Serikat dan Office of Congressional Ethics. Hasil dari studi ini menunjukkan bahwa perubahan struktural yang perlu untuk mereformasi Mahkamah Kehormatan DPR-RI ialah adanya anggota MKD-RI yang proporsional diantara semua partai yang mendapatkan kursi DPR-RI. Selanjutnya, membentuk lembaga baru sebagai badan komisi etika secara eksternal yang diisi oleh orang profesional hukum atau akademisi hukum. Kemudian, penindakan dalam MKD-RI seharusnya bekerjasama dengan lembaga baru tersebut dalam memberikan pertimbangan pelanggaran etika legislatif seperti mekanisme penindakan yang ada dalam House of Representative Commision On Ethic (HCE) dan Office of Congressional Ethics (OCE) di Amerika Serikat
Downloads
References
T. Triwulan, I. G. Widodo, and A. Aziz, Hukum Tata Usaha Negara dan Hukum Acara Peradilan Tata Usaha Negara Indonesia, 1st ed. Jakarta: Kencana, 2011.
A. Hannan and B. Busahwi, “Problem Politik Kabinet Koalisi; Konflik Kepentingan Hingga Konflik Internal Partai Politik,” Kabilah : Journal of Social Community, vol. 6, no. 2, pp. 46–69, 2021, [Online]. Available: https://ejournal.iainata.ac.id/index.php/kabilah/article/view/151
E. F. M. Manullang, “Misinterpretasi Ide Gustav Radbruch mengenai Doktrin Filosofis tentang Validitas dalam Pembentukan Undang-Undang,” Undang: Jurnal Hukum, vol. 5, no. 2, pp. 453–480, Dec. 2022, doi: https://doi.org/10.22437/ujh.5.2.453-480.
S. A. Anggoro, “Politik Hukum: Mencari Sejumlah Penjelasan,” Jurnal Cakrawala Hukum, vol. 10, no. 1, pp. 77–86, Aug. 2019, doi: https://doi.org/10.26905/idjch.v10i1.2871.
N. Heryana, “Eufemisme dan Disfemisme Pada Media Berita Daring Republika: Perkembangan Kasus Setya Novanto Edisi Januari 2018,” Jurnal Visi Ilmu Pendidikan, vol. 11, no. 1, pp. 72–83, Jan. 2019, doi: https://doi.org/10.26418/jvip.v11i1.30955.
E. Purwito, A. Koedoeboen, and Mustakim, “Kewenangan Badan Kehormatan DPR Papua Terhadap Penegakan Hukum Dalam Pelaksanaan Kode Etik Anggota DPRP Papua,” Jurnal Ius Publicum, vol. 2, no. 2, pp. 150–160, Apr. 2022, doi: http://dx.doi.org/10.55551/jip.v4i4.31.
A. D. P. Wibawa and L. K. Alfirdaus, “Efektivitas Badan Kehormatan Dewan Dalam Penegakan Kode Etik Internal Maupun Eksternal Dalam Menjaga Citra Lembaga Legislatif (Studi Kasus Badan Kehormatan DPRD Provinsi Jawa Tengah),” Journal of Politic and Government Studies, vol. 7, no. 4, pp. 51–60, 2018, [Online]. Available:
https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jpgs/article/view/21623
N. Hidayat, “Rujukan Dan Aplikasi Sistem Hukum Indonesia Berdasarkan Pasal 1 Ayat (3) UUD 1945 Pasca Amandemen Ke Tiga,” UIR Law Review, vol. 1, no. 2, pp. 191–200, Oct. 2017, doi: https://doi.org/10.25299/uirlrev.2017.1.02.566.
N. Habibi, “Praktik Pengawasan Etika Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia,” Jurnal Cita Hukum, vol. 2, no. 1, pp. 40–52, Jun. 2014, doi: https://doi.org/10.15408/jch.v1i1.1447.
N. R. Yunus, “Etika dan Moralitas Politik Anggota Dewan,” Mizan: Journal of Islamic Law, vol. 2, no. 2, pp. 255–274, Jun. 2018, doi: https://doi.org/10.32507/mizan.v2i2.148.
S. Syarifuddin and K. G. Novario, “Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) dan Penegakan Kode Etik DPR RI (DPR Honorary Council and The Enforcement of The Code of Ethics),” Kajian, vol. 22, no. 1, pp. 1–14, 2022, doi: https://doi.org/10.22212/kajian.v22i1.1494.
Zainuddin Ali, Metode penelitian hukum. Jakarta: Sinar Grafika, 2021.
A. Purwati, Metode Penelitian Hukum Teori dan Praktek. Surabaya: Jakad Media Publishing, 2020.
Akhmad Rudi Maswanto and Ahmad Khoirul Anam, “Nalar Hukum Prismatik Dalam Konteks Hukum Nasional,” MAQASHID Jurnal Hukum Islam, vol. 4, no. 2, pp. 50–64, Dec. 2021, doi: https://doi.org/10.35897/maqashid.v4i2.685.
R. Saraswati, H. Asy’Ari, and D. Imania, “Penegakan Kode Etik Anggota Dewan Perwakilan Rakyat melalui Mahkamah Kehormatan Dewan,” Diponegoro Law Journal, vol. 5, no. 3, 2016, [Online]. Available: https://www.neliti.com/publications/19401/penegakan-kode-etik-anggota-dewan-perwakilan-rakyat-melalui-mahkamah-kehormatan
N. Q. Novita, “Penyelesaian Pelanggaran Kode Etik Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia Oleh Mahkamah Kehormatan Dewan,” Katalogis, vol. 4, no. 12, pp. 140–150, 2016, [Online]. Available: http://jurnal.untad.ac.id/jurnal/index.php/Katalogis/article/view/7571
E. Suhaimi, “Penguatan Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia Dengan Penegakan Kode Etik Terhadap Anggota Dewan,” Jurnal Pemerintahan dan Politik, vol. 1, no. 2, pp. 14–21, May 2019, doi: https://doi.org/10.36982/jpg.v1i2.702.
M. J. Gordon, “The Ethics Glass Ceiling: A Historical Analysis of Actions By The US House of Representatives Committee on Ethics,” University of Nevada, 2013.
J. R. Straus, “House Committee on Ethics: A Brief History of Its Evolution and Jurisdiction,” International Journal of Ethics, vol. 9, no. 1, pp. 98–15, 2023, [Online]. Available: https://crsreports.congress.gov/product/details?prodcode=98-15
C. Maynor, “The Office of Congressional Ethics: Purpose, Efficacy, and Reforms,” Ethics and Lobbying, vol. 524, no. 2, pp. 1–14, 2022.