Restorative Justice Dalam Proses Penuntutan Terhadap Perkara Pencurian di Kejaksaan Negeri Pangkalpinang

Restorative Justice in the Prosecution of Theft Cases at the Pangkalpinang District Attorney's Office

Authors

  • Tegar Dwi Saputra Faculty of Law, Bangka Belitung University, Indonesia.
  • Faisal Faisal Magister of Law, Faculty of Law, Bangka Belitung University, Indonesia.
  • Dwi Haryadi Magister of Law, Faculty of Law, Bangka Belitung University, Indonesia.

DOI:

https://doi.org/10.46257/jrh.v27i3.710

Keywords:

Discontinuation of Prosecution, Theft, Restorative Justice

Abstract

Menerapkan pendekatan keadilan restoratif dalam menghentikan penuntutan membawa perubahan pada cara pandang terhadap kejahatan, menggeser pandangan bahwa kejahatan merupakan gejala yang mencerminkan bagian dari aktivitas sosial, bukan hanya sebagai pelanggaran hukum pidana atau perbuatan kriminal yang merusak struktur sosial. Tujuan penelitian ini adalah untuk menyelidiki bagaimana pelaksanaan proses penghentian penuntutan melalui pendekatan keadilan restoratif dalam kasus pencurian di Kejaksaan Negeri Pangkalpinang terkait dengan Perkara No: 01/L.9.10.3.EOH.2/01/2022, serta menganalisis pertimbangan yang menjadi dasar pengambilan keputusan untuk menghentikan penuntutan dalam perkara tersebut. Metode dalam penelitian ini adalah metode empiris dengan pendekatan studi kasus. Temuan dari penelitian ini mengungkapkan bahwa Pelaksanaan Proses Penghentian Penuntutan Berdasarkan Keadilan Restoratif dalam Kasus Pencurian di Kejaksaan Negeri Pangkalpinang yang terkait dengan Perkara No: 01/L.9.10.3.EOH.2/01/2022, telah berlangsung sesuai dengan prosedur dan langkah-langkah yang telah ditetapkan. Selain itu, hasil penelitian juga mengungkapkan beberapa alasan yang menjadi dasar keputusan penuntut untuk menghentikan penuntutan melalui pendekatan keadilan restoratif. Beberapa faktor ini melibatkan fakta bahwa tersangka baru-baru ini melakukan tindak pidana dan tindak pidana yang dilakukan oleh tersangka memiliki ancaman pidana penjara yang maksimalnya 5 tahun.

Downloads

Download data is not yet available.

References

A. Yanto, Hukum dan Manusia: Riwayat Peralihan Homo Sapiens Hingga Homo Legalis. Yogyakarta: SEGAP Pustaka, 2022.

I. A. Anindia and R. B. Sularto, “Kebijakan Hukum Pidana Dalam Upaya Penanggulangan Prostitusi Sebagai Pembaharuan Hukum Pidana,” Jurnal Pembangunan Hukum Indonesia, vol. 1, no. 1, p. 18, Jan. 2019, doi: https://doi.org/10.14710/jphi.v1i1.18-30.

R. Adawiyah and U. Rozah, “Indonesia’s Criminal Justice System with Pancasila Perspective as an Open Justice System,” LAW REFORM, vol. 16, no. 2, pp. 149–162, Sep. 2020, doi: https://doi.org/10.14710/lr.v16i2.33783.

S. Butt and T. Lindsey, “The Criminal Code,” in Crime and Punishment in Indonesia, Routledge, 2020, pp. 21–43. doi: https://doi.org/10.4324/9780429455247-3.

J. Santoso, S. A. Hutapea, L. Fitri, and S. Kahir, “Pengawasan Terhadap Pengelolaan dan Pengeluaran Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara dan Daerah,” Pagaruyuang Law Journal, vol. 7, no. 1, pp. 155–166, Jul. 2023, doi: https://doi.org/10.31869/plj.v7i1.4562.

F. Faisal, D. P. Rahayu, A. Darmawan, M. Irfani, and A. Muttaqin, “Pemaknaan Kebijakan Kriminal Perbuatan Santet dalam RUU KUHP,” Jurnal Pembangunan Hukum Indonesia, vol. 5, no. 1, pp. 220–232, Jan. 2023, doi: https://doi.org/10.14710/jphi.v5i1.220-232.

F. Faisal and M. Rustamaji, “Pembaruan Pilar Hukum Pidana Dalam RUU KUHP,” Jurnal Magister Hukum Udayana (Udayana Master Law Journal), vol. 10, no. 2, p. 291, Jul. 2021, doi: https://doi.org/10.24843/JMHU.2021.v10.i02.p08.

Z. Zondrafia, K. Kristiawanto, and M. Ismed, “Urgensi Penerapan Mediasi Penal Dalam Sistem Peradilan Pidana Di Indonesia,” SALAM: Jurnal Sosial dan Budaya Syar-i, vol. 9, no. 5, pp. 1601–1612, Aug. 2022, doi: https://doi.org/10.15408/sjsbs.v9i5.27685.

R. D. Nababan, “Urgensi Penerapan Mediasi Penal Dalam Sistem Peradilan Pidana di Indonesia,” Supremasi Hukum : Jurnal Penelitian Hukum, vol. 32, no. 1, pp. 74–87, Jul. 2023, doi: https://doi.org/10.33369/jsh.32.1.74-87.

A. Yanto, Hukum dan Ketertiban: Fragmen Pemikiran Tentang Paradigma Hukum dan Perkembanganya. Yogyakarta: Megalitera, 2022.

A. Alhakim, “Urgensi Perlindungan Hukum terhadap Jurnalis dari Risiko Kriminalisasi UU Informasi dan Transaksi Elektronik di Indonesia,” Jurnal Pembangunan Hukum Indonesia, vol. 4, no. 1, pp. 89–106, Jan. 2022, doi: https://doi.org/10.14710/jphi.v4i1.89-106.

F. Faisal, A. Darmawan, M. Rustamaji, M. W. Firdaus, and R. Rahmaddi, “Kebijakan Legislasi Pembaruan Pemidanaan Kitab Undang-Undang Hukum Pidana,” Jurnal Magister Hukum Udayana, vol. 11, no. 4, 2022, doi: https://doi.org/10.24843/JMHU.2022.v11.i04.p15.

A. Muttaqin, E. A. Herysta, F. Faisal, and P. P. Sadewa, “Telaah Asas Geen Straf Zonder Schuld terhadap Pertanggungjawaban Pidana Penipuan melalui Modus Ritual Mistis,” University Of Bengkulu Law Journal, vol. 8, no. 1, 2023, doi: https://doi.org/10.33369/ubelaj.8.1.35-51.

S. Sarwadi and B. T. Bawono, “Restorative Justice Approach in Diversion System for Settlement of Criminal Cases for Children in Indonesia,” Jurnal Daulat Hukum, vol. 3, no. 4, p. 396, Jan. 2021, doi: http://dx.doi.org/10.30659/jdh.v3i4.13145.

L. R. Hasibuan, “The Concept of Restorative Justice in the Juvenile Criminal Justice System: A Narrative Review of the Indonesian Context,” Scholars International Journal of Law, Crime and Justice, vol. 5, no. 7, pp. 263–272, Jul. 2022, doi: https://doi.org/10.36348/sijlcj.2022.v05i07.004.

E. Pane, “Peranan Kejaksaan Negeri Labuhanbatu dalam Penyelesaian Tindak Pidana Kekerasan dalam Rumah Tangga dengan Pendekatan Restorative Justice,” Indonesia Berdaya, vol. 4, no. 4, pp. 1419–1430, Jul. 2023, doi: https://doi.org/10.47679/ib.2023579.

S. Karna, A. Firsantara, D. Sianturi, and A. Septianriandi, “Kajian Kebijakan Hukum Pidana Terhadap Hapusnya Kewenangan Penyidikan Pada Kepolisian Sektor Berdasarkan Keputusan Kapolri Nomor: Kep/613/III/2021,” Jurnal Ilmu Hukum, vol. 12, no. 1, p. 41, Mar. 2023, doi: https://doi.org/10.30652/jih.v12i1.8445.

G. A. Kamagi, “Perbuatan Melawan Hukum (Onrechtmatige Daad) Menurut Pasal 1365 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata Dan Perkembangannya,” Lex Privatum, vol. 6, no. 5, 2018, [Online]. Available: https://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/lexprivatum/article/view/21369

P. McCold, “Paradigm Muddle: The Threat to Restorative Justice Posed by Its Merger with Community Justice,” Contemporary Justice Review, vol. 7, no. 1, pp. 13–35, Mar. 2004, doi: http://dx.doi.org/10.1080/1028258042000211987.

N. Nurjaini and M. M. Harahap, “Perlindungan Hukum Terhadap Anak Korban Tindak Pidana Pelecehan Seksual,” Al-Adalah: Jurnal Hukum dan Politik Islam, vol. 8, no. 2, pp. 162–173, Aug. 2023, doi: https://doi.org/10.30863/ajmpi.v8i2.5101.

A. Yanto, Mazhab-Mazhab Hukum: Suatu Pengantar Memahami Dimensi Pemikiran Hukum. Yogyakarta: SEGAP Pustaka, 2021.

P. P. Saputra, “Eksploitasi Pekerja Anak Penambang Timah Oleh Orang Tua Di Desa Kace, Kecamatan Mendo Barat, Kabupaten Bangka, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Indonesia,” Jurnal Masyarakat dan Budaya, vol. 20, no. 1, 2018, doi: https://doi.org/10.14203/jmb.v20i1.620.

F. Hikmah and A. Yanto, “Reformulation of Criminal Procedural Law Policies by Strengthening Diversion in Juvenile Criminal Cases in Indonesia,” Jurnal Peradaban Hukum, vol. 1, no. 1, 2023, doi: https://doi.org/10.33019/jph.v1i1.8.

Y. Ernis, “Diversion And Restorative Justice In Case SettlementOf Juvenile Justice System In Indonesia,” Jurnal Ilmiah Kebijakan Hukum, vol. 10, no. 2, 2017, doi: http://dx.doi.org/10.30641/kebijakan.2016.V10.163-174.

Y. Indarsih, “Application of Diversion for Children in conflict with the Law: How is the Criminal Justice system,” Law Science, vol. 1, no. 4, 2019, [Online]. Available: https://iocscience.org/ejournal/index.php/JLS/article/view/1275

S. Subarsyah and W. Achmad, “Restorative Justice in the Juvenile Justice System against Juvenile Delinquency,” Pena Justisia: Media Komunikasi dan Kajian Hukum, vol. 22, no. 1, Mar. 2023, doi: https://doi.org/10.31941/pj.v22i1.2887.

Republik Indonesia, Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2004 tentang Kejaksaan Republik Indonesia jo Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2021 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2004 tentang Kejaksaan Republik Indonesia.

Republik Indonesia, Peraturan Kejaksaan Republik Indonesia Nomor 15 Tahun 2020 tentang Penghentian Penuntutan Berdasarkan Keadilan Restoratif.

M. F. Chamdani and H. Hasanah, “Kajian Yuridis tentang Kebijakan Indonesia Dalam Memperkuat Hak Berdaulat Wilayah Zona Ekonomi Eksklusif Di Kepulauan Natuna,” Fairness and Justice: Jurnal Ilmiah Ilmu Hukum, vol. 8, no. 1, 2020, doi: https://doi.org/10.32528/faj.v18i1.6526.

A. Yanto and F. Hikmah, Sapiens 3.0: Riwayat Evolusi, Revolusi, Hingga Replikasi Realitas. Yogyakarta: Megalitera, 2023.

O. Yanto, Y. M. Darusman, S. Susanto, and A. D. Harapan, “Legal Protection of the Rights of the Child Victims in Indonesian Juvenile Criminal Justice System,” JURNAL YUSTIKA: MEDIA HUKUM DAN KEADILAN, vol. 23, no. 01, pp. 24–35, Sep. 2020, doi: https://doi.org/10.24123/yustika.v23i01.2818.

Downloads

Published

2023-12-31

How to Cite

[1]
T. Dwi Saputra, F. Faisal, and D. Haryadi, “Restorative Justice Dalam Proses Penuntutan Terhadap Perkara Pencurian di Kejaksaan Negeri Pangkalpinang : Restorative Justice in the Prosecution of Theft Cases at the Pangkalpinang District Attorney’s Office ”, Reformasi Hukum, vol. 27, no. 3, pp. 190–201, Dec. 2023.