Norm Clash in Lex Superior Derogate Legi Inferiori Principle's Implementation on Circular Letters and Laws
DOI:
https://doi.org/10.46257/jrh.v28i3.732Keywords:
Circular Letters, Lex Superior Derogat Legi Inferiori, Norm Clash, Regulatory HierarchyAbstract
A circular letter is a legal product classified as a beleidregel issued by a specific institution, which is general and serves to support certain policies without contradicting the law. This research discusses two important aspects related to: the implication of the principle of lex superior derogat legi inferiori and the conflict of norms between Circular Letters and the Law. This study aims to analyze how the principle is applied in enacting Circular Letters and its impact on the hierarchy of laws and regulations in Indonesia. The research method used is a normative study with a legislative approach and case analysis. The results show that Circular Letters often ignore the principle of lex superior derogat legi inferiori by overriding regulations that have a higher position, which causes norm clashes. This creates legal uncertainty and harms public trust in the legal system. As a legal product, circular letters should comply with the freies ermessen principle to provide flexibility, but still within the corridors of applicable law. In conclusion, stricter supervision is needed to prepare Circular Letters to ensure compliance with the regulatory hierarchy. The recommendation of this research is to strengthen the testing mechanism and understanding of legal principles in drafting Circular Letters to maintain the integrity of the legal system.
Downloads
References
Soehino. (2005). Ilmu Negara. Yogyakarta: Liberty.
Mustafa. (2014). Meneropong Informasi Publik. Malang: UB Press.
Republik Indonesia. Undang-Undang No. 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan.
Samekto, F. A. (2019). Menelusuri Akar Pemikiran Hans Kelsen Tentang Stufenbeautheorie Dalam Pendekatan Normatif-Filosofis. Jurnal Hukum Progresif, 7(1), 1. https://doi.org/10.14710/hp.7.1.1-19
Ofis Rikardo, Purwadini, S. A., & Maharany, S. F. (2024). Peranan Peraturan Daerah Dalam Hierarki Peraturan Perundang-Undangan Di Indonesia. Jurnal Hukum Sasana, 10(1), 162–179. https://doi.org/10.31599/sasana.v10i1.2110
Aritonang, S. D. P. (2024). Harmonization of State Receivables Management Arrangements : Perspective of Authority Theory and Hierarchy Theory of Legislative Regulations. Reformasi Hukum, 1(28), 80–89. https://doi.org/10.46257/jrh.v28i1.898
Herman, H., & Muin, F. (2018). Sistematis Jenis dan Hierarki Perturan Perundang-Undangan di Indonesia. Jurnal Komunikasi Hukum (JKH), 4(2), 89. https://doi.org/10.23887/jkh.v4i2.15445
Silitonga, G. F. (2022). Asas Lex Superior Derogat Legi Inferiori dan Kedudukan Surat Edaran Dalam Perundang-undangan. Kementerian Keuangan Republik Indonesia. Retrieved August 20, 2024, from https://www.djkn.kemenkeu.go.id/kpknl-kisaran/baca-artikel/15099/Asas-lex-superior-derogate-legi-inferiori-dan-Kedudukan-Surat-Edaran-dalam-Perundang-undangan.html
Hanum, C. (2020). Analisi Yuridis Kedudukan Surat Edaran Dalam Sistem Hukum Indonesia. Hukum dan Masyarakat Madani, 10(2), 138–153. https://doi.org/10.26623/humani.v10i2.2401
Yusdheaputra, W. (2023). Kedudukan Surat Edaran Menteri Dalam Hierarki Peraturan Perundang-Undangan. Jurist-Diction, 6(1), 191–214. https://doi.org/10.20473/jd.v6i1.43557
Zainuddin, M., & Karina, A. D. (2023). Penggunaan Metode Yuridis Normatif dalam Membuktikan Kebenaran pada Penelitian Hukum. Smart Law Journal, 2(2), 114–123. Retrieved from https://journal.unkaha.com/index.php/slj/article/view/26
Achmadi, A. (2008). Metode Penelitian, Cet. 2. Jakarta: Bumi Aksara. K.
Muhammad. (n.d.). Penelitian Hukum, Cet. 2. Bandung: PT. Citra Bakti Aditya.
Muchtar, H. (2015). Analisis Yuridis Normatif Sinkronisasi Peraturan Daerah Dengan Hak Asasi Manusia. Humanus, 14(1), 80. https://doi.org/10.24036/jh.v14i1.5405
Mamudhi, S., & Soekanto, S. (2003). Ragam Metode Penelitian. Jakarta: Rajawali Press.
Republik Indonesia. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
Tuti, T. (2017). Restorasi Hukum Tata Negara Indonesia. Surabaya: Prenadamedia Group.
Inggiz, R. T., Kushartono, T., & Amanita, A. (2019). Kedudukan Surat Edaran Dikaitkan Dengan Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2019 Juncto Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 Tentang Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan. Jurnal Dialektika Hukum, 1(1), 1–29. https://doi.org/10.36859/jdh.v1i1.486
Hasyimzoen, Y. (2017). Hukum Pemerintah Daerah. Jakarta: Rajawali Press.
Noval, S. M. R., & Utomo, A. N. (2020). Tinjauan Yuridis Produk Hukum Lembaga Independen Negara yang Tidak Sesuai dengan Peraturan Perundang-undangan yang Lebih Tinggi Berdasarkan Teori Hierarki Perundang- Undangan, 1(2), 33–38. https://doi.org/10.30999/JPH.V1I2.1004
Fardila, P. M. N., & Labibah, H. A. (2024). Penerapan Asas Lex Specialis Derogat Legi Generali Terhadap Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2016 Tentang Informasi Dan Transaksi Elektronik Berkaitan Dengan Kejahatan Judi Online. Justitiable-Jurnal Hukum, 7(1), 157–172. https://doi.org/10.56071/justitiable.v7i1.965
Handayani, F. A., & Nur, M. I. (2019). Implementasi Good Governance Di Indonesia. Publica: Jurnal Pemikiran Administrasi Negara, 11(1), 1–11. https://doi.org/10.15575/jpan.v11i1.7631
Irfani, N. (2020). Asas Lex Superior, Lex Specialis, Dan Lex Pesterior: Pemaknaan, Problematika, Dan Penggunaannya Dalam Penalaran Dan Argumentasi Hukum. Jurnal Legislasi Indonesia, 17(3), 305. https://doi.org/10.54629/jli.v17i3.711
Agustina, S. (2015). Implementasi Asas Lex Specialis Derogat Legi Generali Dalam Sistem Peradilan Pidana. Masalah-Masalah Hukum, 44(4), 503. https://doi.org/10.14710/mmh.44.4.2015.503-510
Adriansyah, A., & Abidin, Z. (2024). Kekuatan Hukum Surat Edaran Menteri Dalam Negeri Nomor 821/5492/SJ Dalam Memperluas Kewenangan Penjabat Kepala Daerah. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Bidang Hukum Kenegaraan, 8(2), 150–162. Retrieved from https://jim.usk.ac.id/kenegaraan/article/view/31658
Perdana, L. (2021). Penerapan Asas Lex Specialis Systematis Pada Tindak Pidana Korupsi Kualifikasi Pemerasan Wajib Pajak di Pengadilan Negeri Semarang. Universitas Islam Sultan Agung Semarang.
Christoper Adrianto. (2023). Tinjauan Yuridis Surat Edaran Mahkamah Agung Nomor 07 Tahun 2014 Ditinjau dari Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 34/Puu-Xi/2013. Doktrin: Jurnal Dunia Ilmu Hukum dan Politik, 2(1), 271–288. https://doi.org/10.59581/doktrin.v2i1.1960
Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 18 Tahun 2024 tentang Tata Naskah Dinas di Lingkungan Kementerian Dalam Negeri.
Anindyajati, T., Wijayanti, W., & Putri, I. P. (2022). Implementasi dan Akibat Hukum Penerapan Asas Lex Spesialis Derogat Legi Generalis terhadap Keistimewaan Aceh. Jurnal Konstitusi, 18(3), 654. https://doi.org/10.31078/jk1838
Apriliandari, N. O. (2019). Putusan Hakim Yang Tidak Menerapkan Asas Lex Specialis Derogat Legi Generali (Putusan Nomor 37/Pid.B/2016/PN.Sit). Universitas Jember.
Andhika Santoso, R., Elan Jaelani, & Utang Rosidin. (2023). Kedudukan dan Kekuatan Hukum Surat Edaran Mahkamah Agung (Sema) Dalam Hukum Positif Indonesia. Deposisi: Jurnal Publikasi Ilmu Hukum, 1(4), 07–15. https://doi.org/10.59581/deposisi.v1i4.1392
Fitri Elfiani, & Rizki Anla Pater. (2023). Analisis Eksistensi Surat Edaran Terhadap Peraturan Perundang-Undangan Dalam Penyelenggaraan Pemerintahan. Journal Of Juridische Analyse, 2(01), 19–37. https://doi.org/10.30606/joja.v2i01.1803
Putra, W. M. (2023). Pengenyampingan Asas Lex Specialis Derogat Legi Generali Terhadap Pelaku Tindak Pidana Menyiarkan Berita Atau Pemberitahuan Bohong. Lex LATA, 5(1), 356–363. https://doi.org/10.28946/lexl.v5i1.1852
Solechan, S. (2019). Asas-Asas Umum Pemerintahan yang Baik dalam Pelayanan Publik. Administrative Law and Governance Journal, 2(3). https://doi.org/10.14710/ALJ.V2I3.541
Pamela, A. M. (2023). Analisis Yuridis Terhadap Asas-Asas Umum Pemerintahan Yang Baik (AAUPB) Terhadap Keabsahan Penerbitan Izin Penambangan PT. Semen Indonesia Di Rembang, Jawa Tengah. Conference on Innovation and Application of Science and Technology (CIASTECH), 6(1), 201. https://doi.org/10.31328/ciastech.v6i1.5259
Republik Indonesia. Undang-Undang No. 30 Tahun 2014 tentang Administrasi Pemerintahan.
Sukoyo, Y. (2022). NasDem Menilai Surat Edaran Mendagri Bertentangan dengan UU ASN. NasDem. Retrieved December 28, 2024, from https://nasdem.net/2022/09/22/nasdem-menilai-surat-edaran-mendagri-bertentangan-dengan-uu-asn/
Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Jakarta. (2020). Bertentangan dengan Peraturan yang Berlaku, Pemerintah Harus Batalkan Surat Edaran Menaker tentang Tunjangan Hari Raya (THR). Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Jakarta. Retrieved December 27, 2024, from https://bantuanhukum.or.id/bertentangan-dengan-peraturan-yang-berlaku-pemerintah-harus-batalkan-surat-edaran-menaker-tentang-tunjangan-hari-raya-thr/
Sihombing, E. N. A. M., & Hadita, C. (2023). Kewenangan Presiden Membentuk Undang-Undang Dalam Sistem Presidensial. Reformasi Hukum, 27(1), 14–24. https://doi.org/10.46257/jrh.v27i1.491
Khotimah, K. (2023). Mekanisme Pengujian Peraturan Kebijakan (Beleidsregel) di Indonesia (Studi Putusan Mahkamah Agung dan Pengadilan Tata Usaha Negara). Universitas Islam Negeri Sunan Ampel.
Slamet Kurnia, T. (2022). Mahkamah Agung Dan Supremasi Konstitusi: Diskresi Yudisial Dalam Penerapan Undang-Undang. Mimbar Hukum, 34(1), 90–124. https://doi.org/10.22146/mh.v34i1.2084
Asimah, D., Muttaqin, Z., & Sugiharti, D. K. (2020). Implementasi Perluasan Kompetensi PTUN Dalam Mengadili Tindakan Faktual (Onrechtmatige overheidsdaad/OOD). Acta Diurnal Jurnal Ilmu Hukum Kenotariatan dan ke-PPAT-an, 4(1), 152–170. https://doi.org/10.23920/acta.v4i1.531
Maha Putra, E. A. (2024). Konsep Ideal Pengujian Peraturan Kebijakan (Beleidsregel) Di Indonesia. Wijaya Putra Law Review, 3(1), 1–20. https://doi.org/10.38156/wplr.v3i1.179
Aditya, Z. F., & Winata, M. R. (2018). Rekonstruksi Hierarki Peraturan Perundang-Undangan Di Indonesia (Reconstruction Of The Hierarchy Of Legislation In Indonesia). Negara Hukum: Membangun Hukum untuk Keadilan dan Kesejahteraan, 9(1). https://doi.org/10.22212/jnh.v9i1.976
Gandara, M. (2020). Kewenangan Atribusi, Delegasi dan Mandat. Khazanah Hukum, 2(3), 92–99. https://doi.org/10.15575/kh.v2i3.8187
Nasriyan, I. (2019). Asas Kepastian Hukum Dalam Penyelengaraan Perpajakan Di Indonesia. Logika : Journal of Multidisciplinary Studies, 10(02). https://doi.org/10.25134/logika.v10i02.2402
Damanhuri Fattah. (2013). Teori Keadilan Menurut John Rawl. Jurnal TAPIs, 9(2), hlm 35. https://doi.org/10.24042/tps.v9i2.1589
Sari, I. P., & Dewi, A. T. (2024). Perbandingan Hukum Pragmatic Legal Realism Di Dalam Sistem Hukum Civil Law Dan Common Law. Warta Dharmawangsa, 18(1), 117–132. https://doi.org/10.46576/wdw.v18i1.4260
Ridwan, R. (2012). Membangun Integritas Penegak Hukum Bagi Terciptanya Penegakan Hukum Pidana Yang Berwibawa. Jurnal Media Hukum, 19(1), 248–253. https://doi.org/10.18196/jmh.v19i1.1979
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2024 Sri Wijayanti, Zeti Nofita Sari, Safrin Salam, Arif Ananda Firdaus
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.